Sabtu, 11 Agustus 2012

Bangsa Terjajah


Sebenarnya apa arti kemerdekaan itu?

Kata “Merdeka” bagi setiap individu adalah hak asasi yang paling hakiki untuk melanjutkan hidup dan berkarya sesuai dengan keinginan bebas dari hambaan / jajahan artinya tidak terikat dengan orang lain dan tidak tergantung kepada orang lain.

Bagi sebuah negeri adalah bebas dari penjajahan yang dilakukan oleh Negara lain dan bebas menjalankan roda kepemerintahan tanpa campur tangan Negara lain.

Babak baru dalam kehidupan Indonesia bernegara lepas dari penjajahan telah di mulai sejak 1945
tapi sayangnya mental dan logika bangsa terjajah masih saja tercemin

Mental  ini adalah salah satu mental bangsa yang subur berkembang hingga saat ini, padahal mental tersebut juga sama dengan mental saat Indonesia terjajah oleh Belanda. Jadi memang hampir tidak ada perbedaan antara mental bangsa Indonesia saat terjajah dan saat merdeka secara de facto, yang ada hanya persamaanya yaitu, mental orang terjajah (Inlander), disaat terjajah ataupun merdeka.


ditulis ulang dari account twitter @yyg_geomerdeka
Andang Bachtiar ( independent geologist, sedimentologist, stratigrapher, petroleum geologist, ground water pollution watcher )

Logika dan mentalitas bangsa terjajah di bidang energi-mineral tercermin dari pemikiran dan tindakan-tindakan sebagai berikut :

  1. karena resiko eksplorasi migas dan mineral yang tinggi maka kita butuh orang asing untuk eksplorasi migas dan mineral di Indonesia (bangsa terjajah adalah bangsa yg tidak mau mengambil resiko)
  2. karena teknologinya tinggi maka kita butuh modal asing untuk memimpin kita dalam usaha eksplorasi migas dan mineral Indonesia ( bangsa terjajah adalah bangsa yang tidak peduli pengembangan teknologinya sendiri bahkan untuk mencontek - merebut - meniru teknologi luar negeri saja tidak disemangati, tidak dihidupi)
  3. karena menyangkut cadangan raksasa, produksi yang besar dan operasi yang luar biasa complicated dan sensitifnya maka kita serahkan saja pengelolaan blok2 migas yg kontraknya telah habis ke perusahaan-perusahaan asing yang berpengalaman;Pertamina atau perusahaan-persusahaan nasional lainnya silakan jadi makmum saja di belakang (karena bangsa yang terjajah adalah bangsa yang tidak percaya pada kemampuan diri sendiri,bangsa yang terjajah adalah bangsa yang pemimpin-pemimpinnya mengukurkan baju kemajuan yang kedodoran ke tubuhnya sendiri yang bebal dan kuper;padahal sebagian besar rakyatnya yang professional sudah terbiasa memakai baju tersebut!!!!) yaitu baju efisiensi, teknologi, dan kecanggihan operasional manajemen bangsa asing yang sudah kita kuasai
kadang masih banyak pemikiran di benak kita,,
dibandingkan bule-bule yang bekerja di Indonesia kita lebih pinter, yang menjadi masalah kita punya teknologinya tidak?
teknologi?? itu juga menjadi alasan yang aneh,padahal teknologi 
BISA dibeli, ditiru (jepang, cina), bahkan diinvent sendiri

apakah masih akan kita biarkan ketololan logika dan mentalitas bangsa terjajah seperti ini ?

Tidak ada komentar:

Posting Komentar